RSS
Facebook
Twitter

Senin, 11 Februari 2013

Kepastian

Ketika aku menatap mata matanya yang bagai emas 
Sebuah puisi terpancar dari jiwa hangatnya
Bibirnya memoles milikku, buatku terbang ke angkasa
Gairah merebut ku, akupun kehilangan kendali
Kebingungan menerobos pikiran ku
Ada cinta, kepercayaan, namun aku merasa membatu 

Aku tahu takdir ini, (nasib kami telah terjalin)
Tapi bagaimana kalau dia adalah mimpi, yang menolakku?
Seribu tahun aku bisa menghabiskan waktu dengan matahari itu
Di tengah kehadirannya aku sudah menaklukkan semua alam 

Aku sudah menyaksikan keindahan yang selamanya membeku
Dan telah dilemparkan ke hutan penuh pohon elm
Kemudian , aku memahami kebenaran dengan kejelasan
Dia dalam pelukanku, tidak ada ketidakjelasan lagi.

0 komentar:

Posting Komentar